Jika Ingin Pasang Iklan

Google Website Translator Gadget

Jumat, 01 November 2013

Rasulullah s.a.w Memilih Miskin

“Ya Allah, hidupkanlah aku sebagai orang miskin, matikanlah aku sebagai orang miskin, dan bangkitkanlah aku kelak di hari kiamat bersama kelompok orang-orang miskin pula.” (Doa Baginda Rasulullah Saw.)

Nabi Muhammad SAW sendiri memilih untuk menjadi seorang yang miskin dalam hidupnya. Walaupun nabi boleh memilih untuk jadi kaya, tapi nabi enggan menerimanya. Malaikat Jibril a.s boleh sahaja pada bila-bila masa menukarkan bukit menjadi emas untuk nabi – tapi nabi enggan menerimanya. Baginda memilih untuk menjadi miskin, ada hari Baginda makan, ada hari  Baginda berlapar, supaya Baginda merasa seperti mana orang miskin yang sentiasa bersyukur dengan apa yang diterimanya.
Diriwayatkan dari Aisyah, Rasulullah S.A.W. berkata kepadaku :
” Sesungguhnya Allah menawarkan kepadaku dataran Mekkah untuk dijadikan emas dan diberikan kepadaku, maka aku menolaknya, lalu aku berkata : Aku tidak mengharapkan itu semuanya Ya Allah, akan tetapi aku lebih senang sehari lapar dan sehari kenyang.  Tatkala hari yang aku merasakan lapar, aku merendah diri dan berdo’a kepada-Mu, sementara tatkala hari yang aku merasakan kenyang, aku bersyukur dan memuji-Mu “. 
Dalam hadith yang lain, Jibril pernah mendatangi Rasulullah S.A.W., dan berkata :
” Sesungguhnya Allah memberi salam kepadamu dan berkata, apakah engkau mau, Aku jadikan gunung ini menjadi emas dan gunung ini selalu bersamamu kemana engkau pergi ? “. maka Rasulullah S.A.W. diam menundukkan kepalanya sejenak, lalu berkata : ” Wahai Jibril sesungguhnya dunia ini adalah rumah bagi siapa yang tidak punya rumah dan harta bagi siapa yang tidak punya harta, dan tempat berkumpul  yang tidak mempunyai akal “. Kemudian Jibril berkata : ” Ya Muhammad, Allah telah menguatkan engkau dengan perkataan yang benar “.
Ibnu Majah meriwayatkan dari hadis Abu Sa’idah al-Khudri r.a., bahwa Nabi saw., pernah mengucapkan doa,

Ya Allah hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin, dan bangkitkanlah aku bersama orang-orang miskin.”
Dan, sungguh Maha Adil Allah Swt., berita gembira yang harus Anda ketahui sejak dini adalah bahwa ternyata orang miskin kelak jauh lebih banyak jumlahnya di dalam surga dibandingkan jumlah orang kaya. Optimislah, bahwa Anda sangat berpeluang besar untuk terbang ke surga dengan sayap-sayap sabar menghadapi kemelut kemiskinan.…